SULTAN MAHMUD BADARUDIN 2 RESENSI

JUDUL BUKU                :SULTAN MAHMUD BADARUDIN II

PENULIS                         :Drs. MARDANAS SAFWAN

JUMLAH HALAMAN   :76 HALAMAN

TAHUN TERBIT           : TAHUN 1986

Asal Usul Sultan Mahmud Badarudin II

Hubungan Kerajaan Palembang dan Kerajaan Demak sangat dekat. Raden Pattah adalah seorang pangeran dari Palembang. Raja pertama kesultanan Palembang bernama Ki Gendeng Suro adalah seorang bangsawan demak.

Dibawah pemerintahan Sultan Abdul Rahman yang memerintah (1659-1705) Kesultanan Palembang melepaskan diri dari Kerajaan Mataram. Kerajaan Palembang berubah menjadi Kesultanan Palembang Darussalam.

Sultan Mahmud badarudin II adalah sultan palembang darussalam ketujuh. Beliau dilahirkan di palembang tahun 1767. Pada waktu diangkat menjadi sultan tahun 1803, beliau baru berumur 36 tahun.

Dalam kehidupan sehari-hari, Sultan Mahmud badarudin II adalah seorang suami yang baik dan ayah yang bijaksana. Sultan selalu memerhatikan keluarganya dan terus membina hubungan dengan anak-anaknya.

Perlawanan Sultan Mahmud Badarudin II Terhadap Inggris

Sultan sadar betul bahwa Inggris dan Belanda sama-sama bangsa penjajah. Hubungan Raffles dan Mahmud Badarudin II penuh siasat untuk saling menjatuhkan. Sultan terus memperkuat pertahanan kota palembang. Sesudah belanda dikalahkanoleh Inggris pada tahun 1811 pasukan palembang menduduki loji sungai aur. Inggris memutuskan menyerang dan dipimpin oleh Gillespie. Atas saran Ahmad Najamudin,Sultan akhirnya meninggalkan keraton.

Oleh Inggris, Ahmad Najamudin diangkat menjadi sultan sebagai boneka Inggris namun, sebagian besar rakyat palembang tetap mendukung Mahmud Badarudin II. Kemudian Raffles mengangkat Mayor Robinson sebagai residen Palembang. Namun pada tanggal 31 Juni 1813, Robinson mengangkat kembali Mahmud Badarudin II menjadi Sultan.

Perlawanan Sultan Mahmud Badarudin II Terhadap Belanda

Berdasarkan Konvensi London, Inggris menyerahkan kembali Indonesia kepada Belanda, termasuk daerah Palembang. Pemerintah Hindia Belanda mengangkat kembali Mahmud Badarudin II menjadi Sultan. Ahmad Najamudin beserta keluarganya diasingkan ke Cianjur. Residen Belanda di Palembang segera mengadakan perjalanan ke daerah pedalaman. Dalam perjalanan ini, ia mendapat perlawanan dari rakyat Palembang. Sesampai di Palembang, ia menuntut tanggung jawab Sultan. Hubungan dengan Belanda kembali tegang. Masing-masing pihak menyiapkan diri untuk berperang. Pemerintah Hindia-Belanda di Batavia telah memutuskan untuk menyerang Palembang. Serangan ini dilancarkan tanggal 23 agustus 1819 dan dipimpim laksamana wolterbeck.

Perlawanan terakhir Sultan Mahmud Badarudin II

Pemerintanh Hindia-Belanda mengadakan persiapan yang lebih matang untuk menyerang Palembang. Serangan yang lebih besar lagi akan dipimpin oleh Mayjen Markus de Kock. Kekuatan yang dikerahkan jauh lebih besar dengan didukukng oleh 3000 orang prajurit. Belanda melakukan serangan serentan terhadap benteng-benteng Palembang. Dalam serangan ini banyak jatuh korban dikedua belah pihak. Serangan tanggal 24 Juni 1821 berhasil menduduki Keraton Kuto Besak.

Tanggal 1 Juli 1821 Sultan Mahmud Badarudin II berhasil ditangkap Belanda. Bulan Maret 1822, Sultan diasingkan di Ternate (Maluku). Sultan Mahmud Badarudin II wafat di ternate tanggal 26 November 1852.

Posted in: